SURABAYA, BeritaCakrawala.co.id - Saat jam malam diberlakukan di Surabaya, dibeberapa kawasan jalan kembar Raya Gunung sari, mendadak berubah menjadi sirkuit balap sepeda onthel. Minimnya pengawasan dari pihak Kepolisian, ditambah nyaris tak ada kendaraan yang lewat, membuat wilayah ini selalu ramai mulai pukul 00.00 WIB, Kamis (23/7/2021).
Puluhan pemuda berkumpul dekat akses menuju tol tersebut malah dijadikan balap sepeda onthel sebagai ajang taruhan.
Dd salah satu pemuda yang lagi asyik menonton balap sepeda mengatakan, saat ini lagi tren balapan sepeda onthel, ada beberapa Jalan di daerah Surabaya yang dijadikan ajang balapan. Seperti didaerah Jalan Demak, Margomulyo, Simo, dan juga ada didaerah Gunung Sari.
"Jadi sekarang ini musim balapan Mas, sehari ini ada tiga, di Demak, Margomulyo sama Simo,”ujar Dd.
Tampak puluhan pemuda dan Bocah Cilik (Bocil) yang berkumpul, tanpa menerapkan Protoko Kesehatan (Pokes), physical distancing dan asyik berteriak-teriak saat pertandingan.
Adu balap sepeda onthel ini, juga dibuat ajang taruhan. Mereka yang terlibat taruhan biasanya beda kubu atau beda asal wilayah. Seorang pemuda setempat ditunjuk sebagai ‘Boto’ pemegang uang taruhan dari 2 kubu yang bertanding.
“Tergantung mas, kadang 300 ribu sampai Rp 1, juta. Tapi ini tadi keluar Rp 700. Dan di Margomulyo tadi keluar Rp 2 juta,” tambah Sa, penonton lainnya di sebelah Dd.
Ajang balap sepeda onthel ini rupanya sudah menjadi agenda rutin, nyaris tiap malam di kawasan Simo, Margomulyo dan Demak. Mereka baru berkumpul di atas pukul 00.00 WIB untuk menghindari sergapan petugas yang melancarkan operasi jam malam.
"Pokoknya mulai balapan di atas jam 1. Ini yang tarung (bertanding...red) anak Demak sama anak mana gitu,”tambahnya.
"Kehadiran puluhan pemuda yang menjadikan kawasan ini sirkuit balap sepeda onthel jelas mengganggu pengendara mobil dan motor yang sesekali lewat. Pasalnya mereka melakukan penutupan jalan dengan membuat barikade menggunakan beberapa motor yang diparkir di tengah jalan,"pungkasnya.(Red)
0 comments:
Posting Komentar