SURABAYA, BeritaCakrawala.co.id - Adanya statement Ketua Markas Daerah (Mada) Laskar Merah Putih (LMP) Provinsi Jawa Timur, Sugeng Hariadi, S.E, dengan Ketua Umum (Ketum) Adek Manurung, Ketua Markas Daerah (Mada) Provinsi Jawa Timur R Randy L dengan Ketum Arsyad Cannu angkat bicara.
KSB Mada LMP Jatim R Randy L mengatakan, dualisme kepengurusan dalam LMP tidaklah ada, mereka jalan, kita juga jalan. Karena Kepengurusan sesuai AHU sudah berakhir pada tahun 2019. Dan di Menkumham AHU LMP diblokir.
"Dalisme kepengurusan dalam LMP tidaklah ada, mereka jalan, kita juga jalan. Karena Kepengurusan sesuai AHU sudah berakhir pada tahun 2019. Dan di Menkumham AHU LMP diblokiras Randy,"kata Rendy (panggilan akrab Kamada LMP Jatim..Red) yang didampingi Sekretaris Mada LMP Jawa Timur, H. Moch. Mujibburochman, Bendahara Mada Jawa Timur, Ir Hudayanto T, Wasekda I Carlo D Noor, Wasekda II WH. Doni, Wasekda III Moch Irfan, T., Wakil Bendahara Hani, Koordinator Polhukam Mijoto, S.H., Kabiro Polhukam Sri Sudarti, S.H., M.Hum., dan LBH LMP Jatim Kukuh P, S.H., serta Dandensus Satna Khanti Krisnusada.
“Sesungguhnya Sugeng Hariadi alias Sulaiman alias Leman adalah teman dan sahabat saya. Makanya kita ambil santai saja. Ini bermula masa habis dan pembekuan Ketum Adek Manurung. Dewan pendiri melaksanakan musyawarah Tinggi Dewan Pendiri, sesuai AD/ART dan akte.
Bahwasanya pembekuan, pelantikan Ketua Umum dilakukan Dewan Pendiri LMP. Makanya dilakukan MTDP (Musyawarah Tinggi Dewan Pendiri) di Balikpapan tahun lalu, dan saya ikut,” jelas Randy saat berada di Kantor Mada LMP Jawa Timur jalan Arief Rachman Hakim no. 51, Ruko Klampis 21 blok H-10, Surabaya.
“Dari hasil itu terpilihlah Ketum kita bang Arsyad Cannu. Dan bang Adek Erfil Manurung masa bhaktinya sudah habis serta AHU Menkumham yang mereka sebutkan sudah terblokir, menurut hemat saya, kalau sudah terblokir berarti sudah tidak berlaku, kalau masih berlaku tidak mungkin diblokir,” tambah pemegang tampuk pimpinan tertinggi di Mada LMP Jatim tersebut.
Randy berpesan kepada teman-teman LMP, terutama di tingkat Marcab – MAC – Maran hingga Markas Anak Ranting untuk berkarya. “Jangan ada gesekan dan berpolemik serta mengeluarkan statement kita benar, mereka tidak, yakin dan berkarya saja,” tegas Randy.
Kegiatan yang diadakan LMP Mada Jatim di hotel Tunjungan yang sempat di protes Sugeng Hariadi dengan mengirimkan Surat ke Polda Jatim, supaya kegiatan itu dihentikan.
“Kegiatan itu merupakan kegiatan sarasehan bukan Halal Bi Halal. Dimasa pandemi, ekonomi terhenti, makanya kita gerakan perekonomian rakyat, khususnya anggota LMP. Buat anggota sejahtera itu tujuan kita adakan sarasehan. Kegiatan tersenut dihadiri oleh 75 orang, ” imbuh Kamada LMP Jatim.
“Saya sangat apresiasi dan terimakasih kepada pihak kepolisian yang netral, sempat kita komunikasi ke polisi. Kita tunjukan data-data yang ada. Jadi polisi berpesan jaga kondusifitas Jawa Timur khususnya kota Surabaya, jangan ada gesekan,” ulas Randy.
Sebagai Kamada LMP Jatim, Randy mengaku merasa malu, karena permasalahan intern, publik bisa sampai mengetahui. “Jadi sebenarnya kita tinggal tunggu saja, AHU mana yang diterima Menkumham.
Sambil menunggu AHU mana yang disetujui, sementara itu untuk sekarang biarlah kita berjalan, mereka juga berjalan, tidak perlu terjadi gesekan,” ujarnya.
Terkait statement Sugeng Hariadi bahwasanya Randy kepengurusannya dibekukan pada saat menjadi Ketua Marcab LMP kota Surabaya, Randy menjelaskan kalau sampai sekarang tidak ada surat diterima olehnya, “Kesbangpol Surabaya nama saya masih ada, tidak ada surat pembekuan yang dikirim ke saya,” imbuhnya.
Harapannya, jaga kondusifitas kota Surabaya. “Sebenarnya tidak ada masalah, sekali lagi tunggu AHU yang diterima. Mari kita jaga Surabaya, karena Surabaya kota kita bersama dan kita tinggal di sini, jangan buat ribet-lah, kasihan rekan-rekan, kita malu hati,” ungkap Randy.
Perihal semisal AHU dari Pihak Adek Manurung yang diterima Menkumham, Randy dengan tegas mengatakan, “Saya yang pertama berikan ucapan Selamat. Dan jika AHU kita diterima, mereka seharusnya menerima lapang dada.”
Dikesempatan yang sama Sekretaris Mada Jatim menambahkan, “Sebenarnya kita berpegang di AD/ART kelembagaan LMP. Dan sekarang kita lihat yang Provokatif siapa serta yang produktif siapa.”
Bendahara Mada LMP Jawa Timur juga ikut berkomentar terkait tindakan Sugeng Hariadi yang telah mengirim surat ke Polda terkait kegiatan di Hotel Tunjungan.
“Sugeng adalah teman saya sudah lama, saya sangat sayangkan tindakannya, semestinya ayo kita berkumpul dan bicara baik tanpa harus ribut. Kita kembali lah ke AD/ART organisasi. Sudah jelas semuanya,"pungkasnya.(Red)