Museum Olahraga Surabaya akhirnya diresmikan mantan Wali Kota Surabaya sekaligus Menteri Sosial Tri Rismaharini. Didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Risma meresmikan museum di Jalan Padmosusastro Surabaya, Sabtu (8/5/2021).
Mantan Wali Kota Surabaya sekaligus Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menunjukkan fasilitas foto cetak Museum Olahraga Surabaya.
Risma tampak semringah menatap museum yang dibangun sejak 2019 itu. Dia bersama Eri dan jajaran atlet senior asal Surabaya berkeliling ke gedung dua lantai itu. Rombongan Risma berkeliling mengamati 235 koleksi di Museum Olahraga. Ratusan koleksi tersebut terbagi menjadi koleksi historika yang diperoleh dari hasil temuan, hasil eskavasi atau bukti materi bersejarah berjumlah sekitar 169 buah. Kemudian koleksi heraldika yaitu tanda penghargaan atau jasa, kepangkatan, lambang, atau logo sebanyak 65 buah.
Usai berkeliling, Risma mengaku bahwa hari ini sudah dinantikan sejak lama. Sebab, memiliki Museum Olahraga merupakan mimpinya sejak lama, yakni ketika masih memimpin Kota Surabaya.
”Jadi sebetulnya ini mimpi aku sudah lama. Mulai aku jadi wali kota. Aku ingin Surabaya ini banyak museum, karena sebetulnya banyak prestasi yang diraih para atlet senior itu membuat Kota Surabaya menjadi Kota Pahlawan,” ujar Risma.
Risma bahkan menyebut para atlet sebagai sosok pahlawan masa kini. Dengan membawa nama bangsa dan meraih prestasi, Risma berterima kasih dan memberi apresiasi.
”Tidak mudah menjadi mereka berprestasi, saya mengalami sendiri, tahu persis. Jadi mereka jam tidur harus diatur, jam makan harus diatur. Tidak bisa sembarangan. Mereka sangat disiplin,” jelas Risma.
Dengan adanya museum tersebut, Risma ingin menyampaikan bahwa prestasi tidak hanya didapatkan di bidang akademik, namun juga bidang non akademik. Salah satunya olahraga. Museum itu diharapkan mampu mengenalkan sosok-sosok berjasa di bidang olahraga.
”Kalau saya kenal Pak M. Sadeli (atlet gulat) karena guruku. Tapi kalau anak-anak yang baru kemudian mas Bonit Wuryawan (atlet tenis) tren sekali tenis. Karena memang masa waktunya berbeda, eranya berbeda. Anak-anak nggak tahu. Padahal atlet senior ini sudah mengibarkan bendera Indonesia ke kancah dunia,” ujar Risma.
Ke depannya, dia berharap banyak anak muda dan juga pelajar mengunjungi museum. Bahkan, Risma sudah memiliki bayangan tambahan ornamen dan juga fasilitas museum yang akan dibangun ke depannya.
”Harapannya mulai TK supaya mereka bisa punya mimpi. Mungkin ke depan dilengkapi dengan suara, misalkan nanti anak-anak tanya jawab. Sehingga bisa membangun mimpi mereka,” papar Risma.
Hal senada diungkapkan Wali Kota Eri Cahyadi. Dia berharap museum tersebut bisa meningkatkan semangat dan membuat anak muda di Surabaya berani bermimpi. Dengan mempertemukan anak muda bersama atlet Surabaya, dia berharap perjuangan para atlet senior bisa ditiru.
”Insya Allah pelajar dari TK, SD, SMP, akan diajak ke sini untuk mengetahui perjuangan atlet dan keberhasilannya. Karena menjadi penyemangat, sehingga motivasinya tidak ke tempat yang lain,”pungkasnya.(Red)