GRESIK, BeritaCakrawala.co.id - Program bantuan yang di kucurkan eleh pemerintah Kabupaten Gresik yang berasal dari APBD yang berupa Bantuan Khusus Keuangan Desa (BKPD) dan Pemerintah pusat yang berupa Bantuan Dana Desa (DD) diduga tidak sesuai dengan standar operasional.
Untuk bantuan BKPD sendiri Pengerjaanya berupa pagar makam, untuk DD nya yaitu berupa pengerasan jalan pertanian Desa Pantenan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Jawa Timur.
Dalam hal pengerjaanya di duga dikerjakan dengan asal-asalan, tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).Di dalam pembangunan pada pagar batas makam itu sendiri tercantum papan nama dengan volume 132 x 2, berarti panjang 132 meter dan tinggi 2 meter, dengan anggaran sebesar Rp 200.000.000, ( Dua ratus juta rupiah).
Dari penelusuran team media Beritacakrawala, Kamis (16/9/2021) mendapatkan narasumber dan pengaduan dari masyarakat sekitarnya yang tidak mau di sebutkan namanya memberikan keterangan bahwa, pembangunan pagar batas makam tersebut adalah melanjutkan pembangunan yang sebelumnya sudah ada pagar sekitar 1 meter tingginya, dan pembangunan pagar makam tersebut sifatnya renovasi, bukan pembangunan dari nol.
"pembangunan pagar batas makam tersebut adalah melanjutkan pembangunan yang sebelumnya sudah ada pagar sekitar 1 meter tingginya, dan pembangunan pagar makam tersebut sifatnya renovasi, bukan pembangunan dari nol,"terangnya.
"Dan juga pengerjaan pagar batas makam tersebut di perkirakan panjangnya tidak sesuai dengan panjang yang ada/tertera di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) tersebut yaitu 132 meter. Pengerjaanya di perkirakan cuma menghabiskan biaya kurang lebih sekitar Rp 100.000.000, (seratus juta rupiah), berarti di sini ada kejanggalan dalam pengerjaan proyek pagar batas makam tersebut,"tambah nya.
"Sedangkan untuk proyek pembangunan pengerasan jalan pertanian yang sumber dari bantuan Dana Desa (DD), dalam papan nama tersebut tercantum volume pengerjaan 220 x4, 8 x04 dan anggaranya sebesar Rp 74.000.000, (tujuh puluh empat juta rupiah),"ungkapnya.
Sungguh ironis bantuan sebesar itu dalam pengerjaanya cuma asal - asalan, tembok pembatas terpasang batu kumbung yang penataanya juga tidak merata, pengurukanya itupun cuma tambal sulam, baik ketebalan maupun kerataan tanahnya.
Sedangkan bahan urukan tanahnya juga banyak yang berasal dari bantuan pengusaha galian tambang batu kumbung yang ada di sekitarnya, yang aneh dan juga perlu di pertanyakan kemanakah selebihnya dana anggaran tersebut?
Demi melengkapi temuan dan pengaduan dari masyarakat sekitar, team dari awak Media Berita Cakrawala datang ke Kantor Desa Pantenan bertujuan untuk mengkonfirmasi kepada Kepala Desa.
Muhammad Ilmin selaku Kepala Desa Patenan untuk di mintai keterangan terkait adanya proyek pembangunan Desa yang sudah di kerjakan, akan tetapi Kepala Desanya sulit untuk di temui.
Dari keterangan salah satu perangkat desa yang bertugas di Kantor Desa,"pak Kades sedang keluar, saat dihubungi via WA atau tlp pun juga tidak di angkat,"katanya.
Dengan adanya dugaan penyimpangan proyek pembangunan Desa Pantenan, maka team awak media mencoba mempertanyakan ke pihak Kecamatan untuk mempertanyakan perihal pengerjaan pembangunan proyek kepada Sultoni selaku Ekbang Kecamatan.
Menurut Sultoni selaku Kepala Seksi (KASI) Ekonomi dan Pembangunan (EKBANG) mengatakan, sudah sesuai dengan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ). dan juga sudah sesuai dengan Standar Operasional Pembangunan (SOP).
Masih kata dari KASI EKBANG, Ia berjanji akan menjembatani dan juga memberitahukan pada Kepala desa Pantenan supaya bisa memberikan penjelasan terkait dengan adanya pembangunan proyek tersebut. Akan tetapi sampai hari ini masih belum juga memberikan kabar.
"Sampai berita ini diturunkan, kami akan mencari dan mengkonfirmasi ke pihak - pihak Terkait,"pungkasnya.(Roy/Mkt/Eds)
0 comments:
Posting Komentar