Kamis, 01 Juni 2023

Ketum Koni Surabaya, Sangat Menyanyangkan Dana Puslatda Dihentikan


SURABAYA, BeritaCakrawala.co.id
- Ketua Umum KONI Kota Surabaya, Hoslih Abdullah  sangat menyayangkan niat KONI Jawa Timur (Jatim) mulai menghentikan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda).

Jika hanya alasannya karena dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tidak cukup untuk membiayayai program  dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 mendatang.

“Statement tersebut bisa melemahkan semangat atlet dan pelatih, yang kini tergabung dalam Puslatda,”ujar Hoslih Abdullah, Selasa (9/5/2023)

KONI Jatim mengeluhkan sangat minimnya dana yang dikucurkan oleh Pemprov yang hanya Rp 55 miliar. Menurut KONI Jatim, jumlah itu membuat mereka kesulitan untuk menjalankan Puslatda berbasis sport science. Apalagi 2023 ini juga digelar kualifikasi PON.

KONI Jatim membandingkan   pendanaan Puslatda didaerah lain. Seperti DKI Jakarta,  yang memperoleh anggaran sebesar Rp 270 miliar.

Data Jawa Barat (Jabar) 2023 mendapatkan suntikan dana Rp 90 miliar.

“Puslatda kami jadwalkan hanya sampai berakhirnya pra PON, sekitar September 2023. Anggaran kami sangat terbatas, sehingga tidak cukup untuk diteruskan sampai akhir 2023,” kata Dudi Harjantoro Kabid Binpres KONI Jatim.

KONI Jatim mengajukan tambahan anggaran ke Pemprov Jatim, berharap ada dana tambahan melalui proses Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Kabarnya, KONI Jatim memang akan mendapat tambahan dana. Namun uang itu untuk melaksanakan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII 2023. Seperti pernah dikatakan Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, tambahannya antara 10 hingga Rp 15 miliar rupiah.

Wacanakan penghentian Puslatda, KONI Jatim berencana membatasi jumlah atlet yang akan diberangkatkan ke PON XXI 2024. Rencananya, hanya peraih emas atau peringkat pertama di pra PON saja yang akan diberangkatkan ke Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

“Jika ada tambahan tapi tidak siginifikan, kami sertakan peraih perak. Namun kalau dananya cukup, kami sertakan peraih perunggu,”terang Dudi.

Menurut Hoslih Abdullah  Ketua KONI Kota Surabaya, yang banyak dirugikan adalsh KONI Surabaya, sebagai daerah penyumbang atlet dan pelatih terbanyak di Puslatda.

“Hampir 50 persen atlet dan pelatih yang tergabung dalam Puslatda berasal dari Kota Surabaya,”jelas Hoslih.

Karena itu, menurut Hoslih, jika memang ada kendala, mestinya dibicarakan dulu dengan cabang olahraga (Cabor) secara terbuka untuk dicarikan solusinya.

“Kalau masih juga tidak menemukan solusi, ya kembalikan saja ke gubernur selaku pemilik kewenangan. Jangan langsung mengeluarkan statement bahwa Pustarda dihentikan karena anggarannya tidak mencukupi,” Cak Dollah, Panggilan akrab Ketum KONI Surabaya.

Masih menurut Hoslih, statement yang dilontarkan Dudi Harjanto seharusnya tidak buru-buru untuk mengeluarkan statement seperti itu.

“Saya yakin kalau KONI, pengurus Cabor, dan gubernur duduk bersama akan ada jalan keluarnya. Insya Allah,”pungkasnya.(Red)

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Link Berita

Definition List

Unordered List

Support