GRESIK, BeritaCakrawala.co.id - Imam pria asal Samarinda, Kalimantan Timur ditemukan tewas gantung diri di rumah pamannya, Sholeh di Dusun Ploso, Benjeng Gresik. Sebelum bunuh diri, pria 28 tahun itu meninggalkan surat wasiat kepada keluarganya.
Kapolsek Benjeng Iptu Alimin Tunggal mengatakan saat mengevakuasi jenazah korban, polisi menemukan surat yang ditulis korban sebelum bunuh diri.Dalam surat tersebut, korban meminta maaf telah menjadi beban keluarga.
"Di tempat tidur tersebut ada surat ya ditulis korban dengan isi permintaan maaf kepada keluarganya dan tidak mau merepotkan keluarganya,"ungkap Alimin Sabtu (3/5/2023)
Alimin menambahkan, dalam tulisan tersebut korban meminta maaf kepada pamannya yang sudah dianggap sebagai ayah sendiri.Ia tak ingin kembali pulang ke Kalimantan lantaran tak ingin membebani orang tua kandungnya.
"Ia juga menulis pola sandi HP miliknya agar keluarga di Benjeng bisa membuka HP tersebut. Sehingga bisa mengirim foto surat wasiat itu ke keluarga yang berada di Kalimantan,"imbuh Alimin.
Sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas gantung diri di Dusun Ploso, Benjeng, Gresik. Diduga, pria bernama Imam warga asal Samarinda, Kalimantan Timur ini nekat mengakhiri hidupnya lantaran tak mendapat pekerjaan di Kota Gresik.
"Diduga depresi, karena mau dipulangkan kakaknya ke Kalimantan karena di sini nggak dapat pekerjaan,"kata Alimin.
Aku minta maaf bila selama ini buat salah. Terutama untuk ning Rati. Maaf yang banyak... Terus untuk ayah Sholeh (pamannya) terima kasih sudah mau menerima aku... Maaf yang banyak ya yah kalau aku sering buat masalah di sini. Untuk kakak maaf aku sering buat kesal. Aku tidak mau balik ke Kaltim, tambah buat beban di sana.
"Tolong kalau aku sudah tiada foto surat (wasiat) ini ke mamanya Arsyel dan ibu.Aku minta kuburanku di pinggire ibu Yatimah. Aku pamit,"terangnya.
Informasi yang du himpun kejadian bunuh diri ini skitar pukul 15.00 WIB jumat (2/6/2023) dengan menggunakan tampar di lilitkan di lehernya
Kata kapolsek alimin tunggal, korban bersama kakaknya rendra sedang berbincang di rumah paman korban (sholeh), keduanya berbincang tentang keberangkatan korban yang akan di titipkan ke pamannya,"pungkasnya.(BDI)
0 comments:
Posting Komentar