SURABAYA, BeritaCakrawala.co.id - Kita masih ingat pada pendemi covid - 19 pada 2020. Dan pada, akhir Juni 2023 presiden Republik Indonesia (RI) memberikan pernyataan, bahwasanya Indonesia yang dinyatakan masa pendemi menjadi endemi, keputusan ini diambil atas pertimbangan 99% (persen) masyarakat Indonesia antibodi covid.
Pada kenyataannya dilapangan berbeda, salah satu nya di rumah sakit Williambooth Surabaya. Humas Rumah Sakit Williamboth Surabaya Tito mengatakan, bahwasannya covid masih ada, dan dia secara langsung menyatakan tidak tahu adanya pernyataan Presiden Jokowi, terkait, "Pendemi sudah berakhir, dan sekarang Endemi".
Sangat disayangkan, Humas Tito juga mengatakan kepada salah satu keluarga pasien."Apa Ibu Punya Surat yang Ditandatangani Jokowi, Terkait Pendemi Menjadi Endemi"?
Ini yang sangat di sayangkan, seorang Humas Rumah Sakit menanyakan kepada keluarga jenasah atas nama Rudianto terkait surat pernyataan yang ada tanda tangan dari Presiden Joko Widodo. Dengan seenaknya menyatakan hal tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh awak Media Berita Cakrawala. Pihak kepala Humas Rumah Sakit Willliam Booth Surabaya, meminta maaf dan mengakui kesalahan, terkait stedmennya.
"Saya minta maaf atas stedmen saya kepada keluarga almarhum,"terangnya.
Tak hanya itu, surat kematian yang dikeluarkan pihak rumah sakit Willliam Booth kepada almarhum diduga mengada - ngada, karena kematian dari pasien Rudianto yang menyatakan jenasah meninggal karena penyakit (Covid...red).
Yang menjadi pertanyaan bagi keluarga jenasah maupun awak Media Berita Cakrawala. " Kalau Emang Jenasah Meninggal karena Kena Penyakit Covid, Kenapa Tidak dilakukan Penindakan Sesuai Protokol Kesehatan? Dan Jenasah Juga dirawat sebagaimana mestinya seperti pasien lain nya? Waktu pemakaman jenasah pun tidak dilakukan secara protokol kesehatan?
Adanya Pasien yang meninggal dunia terkena penyakit menular (Covid...red). Pihak Rumah Sakit Wiliambooth Surabaya tidak melakukan Sterilisasi? Dan pihak Rumah Sakit juga tidak melakukan protokol kesehatan.
Saat pemakaman pun, tidak di lakukan protokol kesehatan, serta keluarga jenasah disuruh untuk membayar, Ambulance dan juga peti jenasah kurang lebih 3 Jt.
"Kalau keluarga saya emang meninggal dan dinyatakan Covid, kan harus nya gratis, ni saya membayar. Uang segitu sangat berharga bagi kami (Keluarga Jenasah...red),"jelasnya.
Selain itu, pihak Humas Rumah Sakit mengakui adanya dugaan pelanggaran terkait protokol kesehatan.
"Ya mas, emang banyak pasien maupun keluarga pasien tidak memakai masker. Dan Rumah Sakit Williamboth
Oleh karena kami dari tim investigasi Media Berita Cakrawala beserta Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Jatim. Akan terus berkordinasi dan mengkonfirmasi pihak - pihak terkait,"pungkasnya.(Red)
0 comments:
Posting Komentar