PROBOLINGGO, BeritaCakrawala.co.id - Terkait pemberitaan di media online, pasca terjadinya keributan permasalahan penyerobotan lahan sawah warga di Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Pada Kamis 09/01/2025 beberapa Minggu lalu, Musafak Alfarizi yang dituduh menyerobot dan merampas lahan sawah, kini Muzafak Alfarizi angkat bicara dan ungkap kebenarannya.
Pasalnya, setelah keributan itu terjadi, muncul pemberitaan di salah satu Media online yang berjudul "Diduga Serobot Sawah Warga Karanggeger, Oknum TNI AL Dilaporkan Ke Pomal" dan terbit pada Rabu (15/01/2025).
Dalam pemberitaan tersebut, apa yang menjadi tuduhan oleh Kholifah terhadap Saya (Musafak Alfarizi..red) itu semua tidaklah benar adanya, dan banyak bahasanya yang di pelintir terkesan Musafak Alfarizi melakukan penyerobotan dan merampas lahan sawah, bahkan dituduh arogansi dan mengintimidasi warga.
Melalui Media ini, Musafak Alfarizi buka suara atas tuduhan itu, terkait penyerobotan dan perampasan. Ia menerangkan, bahwa lahan sawah tersebut sudah dibelinya dari Ahli Waris yang bernama Buati dan bisa dibuktikan melalui kwitansi.
"Saya tidak menyerobot ataupun merampas lahan sawah itu, sebelumnya saya beli dari Buati selaku Ahli Waris dari Sastro selaku atas nama lahan tersebut, dan bisa dibuktikan dengan kwitansi. Bahwasannya saya sudah memberikan uang muka (DP)," ujarnya saat ditemui awak Media dirumahnya, pada Jumat (17/01/2025).
Dirinya menambahkan, atas dasar kesepakatan bersama serta izin dari Abdul Halik atau Haji Holik selaku saudara Kholifah, bahwa lahan sawah tersebut bisa digunakan untuk menanam bawang.
"Saya sudah izin mas, sama Haji Holik, bahwa lahan itu bisa saya tanami bawang, bukan sembarangan menempati, perlu di garis bawahi, bahwa saya tidak menyerobot ataupun merampas lahan sawah itu, seperti apa yang disampaikan oleh Kholifah melalui salah satu Media Online itu tidaklah benar adanya,"ungkapnya.
Terkait Musafak Alfarizi dikatakan Arogansi, tidak benar adanya, karena didalam video yang sudah beredar melalui YouTube dengan tayangan "Detik Nusantara" sudah jelas bahwa dirinya merasa di intimidasi dan dikepung oleh beberapa orang yang tidak dikenalnya.
"Didalam video itu (YouTube), justru saya di intimidasi dan dikepung bahkan dicaci maki oleh beberapa orang, salah satu dari mereka saya tanya warga dari mana, dirinya menjawab warga Indonesia, bahkan salah satunya berusaha ingin memukul saya, namun dihalangi oleh salah satu orang yang saya tanya'i tadi," jelasnya.
Lanjut Musaffak Alfarizi, menyampaikan bahwa sejumlah kurang lebih 40 orang itu tidak dikenal, saya hanya mengenal 7 orang yaitu merupakan keluarga besar Kholifah.
"Saya hanya mengenal 7 orang saja, yaitu keluarga Kholifah, yang merupakan warga sekitar juga, dan yang lainnya itu warga dari mana saya tidak tahu dan tidak mengenalnya, saya rasa yang lain itu warga dari luar," imbuhnya.
Menurut informasi dari Petani yang bekerja di ladang sawah itu, kepada Musafak Alfarizi mengatakan, bahwa sejumlah massa kurang lebih 40 orang itu datang secara tiba-tiba dengan membawa cangkul dan diduga langsung merusak seluruh tanaman yang ada di area ladang sawah.
"Saya di telpon sama petani, bahwasanya, ada puluhan orang secara tiba-tiba datang membawa cangkul dan merusak tanaman bahkan puluhan orang itu juga menaburi benih kedelai," katanya.
Ia (Musafak Alfarizi..red) sangat menyayangkan kejadian ini, bukan nama Saya saja yang dirugikan, namun nama Institusinya juga dirugikan.
"Seharusnya bisa diselesaikan dengan baik-baik dan dengan kepala dingin, bukan secara tiba-tiba membawa massa untuk menyerang lahan sawah warga seperti itu," ucapnya.
Atas kejadian ini, Bawon Santoso selaku Kades karanggeger sangat menyayangkan tindakan warganya yang terkesan melangkah tanpa adanya koordinasi dengan Desa maupun Polsek setempat.
"Sangat saya sayangkan tindakan seperti itu, kalau ada apa-apa siapa yang tanggung jawab? dan itu saya pastikan yang datang dilokasi pada saat itu bukan warga saya (Desa Karanggeger), tapi warga luar, kecuali keluarga Kholifah,"tandasnya.
Bawon menambahkan, agar permasalahan ini segera diselesaikan dengan kekeluargaan maupun jalur hukum. Dan kalau memang benar lahan sawah itu sudah bersertifikat, silahkan untuk menunjukkan sebagai pembuktian.
"Itu sudah saya sampaikan kepada kedua belah pihak yaitu warga saya, bahwa kalau memang benar ada sertifikatnya, monggo untuk segera menunjukkan sebagai pembuktian, dan kami berharap agar penyelesaian ini segera diselesaikan secara kekeluargaan maupun secara hukum, karena kedua belah pihak sudah ada Pengacaranya, monggo diselesaikan dengan kepala dingin,"terang Lurah Karanggeger yang menjabat dua periode itu.
Sampai berita ini diturunkan, kami tim awak media akan terus mengkonfirmasi dan berkordinasi dengan pihak - pihak terkait,"(Red)
0 comments:
Posting Komentar