Saat awak media beritacakrawala, dengan adanya penutupan kampung tersebut tidak ada koordinasi terhadap warga sekitarnya.
Namun banyak warga yang mengeluh atas penutupan gang yang terjadi di mrutu kalianyar.
" PSBB sudah berakhir dan sudah berjalan penutupan akses kok semata mata malah di tutup dengan serapat rapatnya" Tutur beberapa orang warga yang tidak mau di sebutkan namanya.
Dan anehnya tidak ada pengurus kampung yang bisa dikonfirmasi terkait penutupan kampung tersebut, dengan alasan apa penutupan kampung ini dilakukan.
Sedangkan dalam telegram nomor ST/1148/IV/OPS.2/2020 tertanggal 9 April 2020 itu " menyebutkan tidak ada blokade atau pemblokiran jalan oleh pihak manapun, supaya tidak mengakibatkan terhambatnya distribusi bahan pokok dan kebutuhan masyarakat lainnya" Jelas Kapolri Kepolisian Republik lndonesia Jendral Pol. Idham Azis, M.S.I.
Susahnya akses warga kini menjadi konflik penutupan gang oleh pengurus jajaran RW yang terlalu menang sendiri, tanpa ada konfirmasi dan kordinasi kepada warga terkait penutupan gang.
H.Nahari selaku warga mrutu kalianyar juga menyampaikan , kami merasa menyesal karena jelas ini sangat merugikan seluruh warga sekitar.
"(Di pikir ini gangnya bapaknya apa..red) PSBB sudah berlalu gang malah ditutup dengan rapet, pemerintah pusat pun melakukan status new normal itu berarti mengarah ke perekonomian kerakyatan agar tetap bisa berjalan, pedagang pentol, bakso, ojol,dan pedagang air pun merasa kesulitan dengan pemblokiran gang ini," terangnya.
" Kami berharap agar pihak instansi terkait segera menindak lanjuti dan membuka akses kembali terkait penutupan gang yang dilakukan oleh pengurus RW 04 Mrutu Kalianyar kelurahan Wonokusumo kecamatan Semampir Surabaya" Pungkasnya.(SJ/Red)
0 comments:
Posting Komentar