PASURUAN, BeritaCakrawala.co.id - Dua bulan lebih terkatung dan tak mendapatkan kepastian, Farchatin nisa' (43) mengadukan persoalannya kepada media. Ia salah satu penerima manfaat dari perusahaan asuransi BRI life yang notabene plat merah itu.
Sudah barang tentu seseorang memberikan kepercayaan kepada BRI life sebagai perusahaan asuransi yang kompeten, amanah dan profesional, karena perusahaan ini milik negara. Namun hal tersebut tak sesuai ekspektasinya, dimana Ia mau menutup polis pada asuransi plat merah tersebut ternyata terkatung katung tak jelas, Senin (27/3/2023).
"Iya mas, pengajuan sudah mulai Januari sampai saat ini, Senin (27/3/2023) belum ketemu kejelasan sama sekali,"tandasnya.
Menurut Farchatin, pada pertengahan Januari 2023 lalu. Ia bermaksud untuk menutup asuransi di BRI life, dengan dibantu saudaranya untuk mendaftarkan diri pada petugas/PIC BRI life. Kebupaten Pasuruan sesuai dengan arahan dari kantor BRI cabang Pasuruan.
Dimana saat itu ia diterima satpam dan diberikan nomor PIC dimaksud, saat itu kami berkomunikasi dengan saudari Wani, Ia salah satu PIC di kantor cabang Pasuruan, kemudian setelah diminta berbagai persyaratan administrasi, hal ini dialihkan kepada petugas lainnya atas nama Dicky. Dari saudara Dicky inilah komunikasi lebih intens, mulai dari melengkapi persyaratan sampai survey atau kunjungan ke rumah Farchatin.
Entah sebab apa kemudian nomor telepon kami diblokir oleh saudari Wani, setelah kami konfirmasi beberapa kali tanpa kejelasan, akhirnya kami berusaha mencari informasi terkait pengajuan tersebut secara daring lewat aplikasi BRI life my access. Ternyata hasilnya diluar dugaan, dimana costumer servis dari aplikasi tersebut menyampaikan, bahwa untuk polis atas nama Farchatin nisa' belum pernah dilakukan pengajuan penutupan, padahal sebagaimana disampaikan diatas bahwa, pengajuan sudah dilakukan sejak Januari, apa yang salah dengan semua ini, tanya Farchatin. secara sistematis sebenarnya mudah bagi perusahaan untuk mengetahui kasus semacam ini, tentu ada fungsi kontrol atasan pada bawahannya yang dilakukan secara periodik untuk mengetahui progres kinerja karyawannya.
Untuk memperjelas persoalan dimaksud, akhirnya awak media melakukan kunjungan ke kantor BRI life Wilayah Malang, karena Pasuruan termasuk dalam wilayah kewenangannya, kedatangan wartawan media ini bertujuan untuk klarifikasi.
Awak media ditemui oleh salah satu karyawan BRI life yang biasa dipanggil dengan sebutan pak Dian. Informasi yang diberikan ternyata sama dengan berita dari aplikasi tadi, disampaikan, bahwa pihaknya belum Pernah menerima pengajuan penutupan polis saudari Farchatin, dan sampai saat ini statusnya masih aktif.
"Bukan mengkambing hitamkan ya mas, menurut kami, persoalan ini disebabkan karena petugas (Dicky...red) tidak segera mem-follow up pengajuan nasabah, padahal mereka ini sudah dibekali dengan aplikasi, dan saat ini dicky sudah keluar dari perusahaan ini,"imbuhnya.
Sampai berita ini diturunkan, kami akan terus mengkonfirmasi pihak-pihak terkait,"(Gus)
0 comments:
Posting Komentar