SURABAYA, BeritaCakrawala.co.id - Tidak bisa dielakan, oli palsu memang menjadi momok merugikan bagi pengguna kendaraan di Indonesia.
Kerusakan pada mesin tentunya jadi dampak terbesar dari akibat penggunaan oli palsu, tentunya banyak sebagian besar masyarakat awam mengalami kerusakan pada kendaraannya pasca mengganti oli.
Meski aparat hukum telah tegas mengenai permasalahan ini, namun masih ada saja oknum - okunum yang memanfaatkan ketidaktahuan pengguna terkait antara oli palsu dan asli.
Salah satunya seperti yang terjadi di Lamongan, ada salah satu pabrik yang ditengarai melakukan proses pemalsuan oli pelumas dengan merk Pertamina.
Mendengar fakta yang telah merugikan masyarakat dan negara ini, awak media mendatangi kantor Pertamina untuk mengkonfirmasi serta menanyakan kenapa tidak ada langkah yang dilakukan oleh Pertamina selaku pemilik brand.
Karena selama ini Pertamina hanya melakukan sosialisasi untuk dapat membedakan oli palsu dengan yang asli, tanpa adanya bukti untuk memberantas peredaran oli palsu.
"Kami sangat kecewa dengan pihak Pertamina, karena jika memang ada satu bukti saja Pertamina melakukan langkah menempuh jalur hukum atas permasalahan ini, saya pastikan oknum yang berani memalsukan oli palsu ini akan tidak berani mengolahnya lagi,"kata Bayu Pangarso selaku Pimpinan Redaksi Media Berita Cakrawala saat menemui staf Pertamina Regional Jalan Jagir Surabaya Jawa Timur
Tidak hanya menyampaikan permasalahan tersebut, beberapa sample dugaan oli palsu yang didapatkan dari hasil pembelian di salah satu toko distributor terbesar di Lamongan.
Mendengar apa yang dikonfirmasikan oleh awak Media Cetak dan Online Berita Cakrawala, dan Brilian-news.id, pihak Pertamina melalui Fany Humas Regional Pertamina Patra Niaga langsung menyambungkan kepada Intan selaku Humas yang menangani terkait produk Pelumas Pertamina mengtakan, jujur kami baru mendengar untuk permasalahan ini, karena menurutnya pihak Pertamina sudah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih jeli dalam membeli oli asli.
Masih menurut Intan, selaku humas Pelumas menyampaikan, kami juga ucapkan terima kasih atas laporan dan konfirmasi media kepada kami, nantinya laporan masyarakat serta konfirmasi awak media adanya oil palsu ini akan kami telusuri.
"Kami dari pihak Pertamina akan melakukan investigasi serta melakukan tes Laboratorium (Lab..red) untuk lebih memastikan indikasi atau dugaan oil palsu tersebut,"terangnya.
"Bilamana masyarakat yang di rugikan, beredarnya oli palsu tersebut, dan bilamana melakukan pelaporan ke pihak Kepolisian, kami dari Pertamina siap untuk datang, memberikan keterangan terkait produk Pelumas dengan Merk kami. Saya selaku Humas Pelumas akan membantu masyarakat untuk memeberikan keterangan kepada Kepolisian,"tambahnya.
Kami juga akan melakukan tindakan terhadap laporan masyarakat dan untuk tahapan nya, kami masih menunggu hasil lab. Disitu akan mengetahui kadar - kadarnya yang terkandung dalam pelumas yang terindikasi palsu tersebut,"imbuhnya.
"Jujur saja, kami baru mendengar permasalahan ini, untuk itu kita akan melaporkan akan kami tindak lanjuti, untuk sample yang diberikan kepada kami ini. Terindikasi palsu, tetapi kita juga akan melakukan uji Lab terlebih dahulu, untuk memastikannya, karena di dalam barcode yang tertera nomornya semuanya sama,"jelasnya.
"Untuk itu kita akan lebih mendalami permasalahan ini dengan mengambilnya untuk kita lakukan pengujian lebih lanjut,"lanjutnya.
"Sampai berita ini di turunkan, kami akan terus berkordinasi dan mengkonfirmasi ke pihak - pihak terkait,"pungkasnya.(Red)
0 comments:
Posting Komentar