SIDOARJO, BeritaCakrawala.co.id - Tujuan utama orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah elite biasanya, untuk memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik dan kesempatan yang lebih luas bagi anak di masa depan. Ini termasuk akses ke sumber daya pendidikan yang lebih baik, lingkungan belajar yang lebih kondusif, serta peluang untuk mengembangkan potensi akademik dan sosial anak secara optimal.
Namun besar harapan dari makna dan tujuan tersebut, amat disayangkan jika yang terjadi berbeda dengan fakta yang ada.
Agrata salah satu siswa yang kini mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD muhammadyah 1 krian Sidoarjo Jawa Timur (Jatim) kini harus menahan sakit pada tangannya dikarenakan mengalami patah tulang, diduga akibat mengalami pembulian yang dilakukan oleh teman sekelasnya berinisial ZY.
Sebelumnya beredar informasi serupa yang dialami ananda yang berinisial CC hingga tidak berani masuk sekolah beberapa hari, namun pada akhirnya pihak sekolah bisa menyakinkan CC dan keluarganya hingga CC berkenan masuk sekolah kembali.
Informasi adanya dugaan pembulian ini didapatkan dari narasumber yang tak berkenan disebutkan namanya ini, Senin 28 april 2025 sekitar pukul 10.30 Wib, tim dari berita cakrawala langsung menelusuri dan mengkonfirmasi ke pihak sekolah guna memastikan apakah benar ada kejadian itu?
Alih-alih mendapatkan jawaban yang jelas malah mendapatkan perbedaan jawaban dan perbedaan tamu yang diperkenankan masuk lingkungan sekolah.
Saat tim awak Media Berita Cakrawala mengkonfirmasi pihak Kepala Sekolah SD Muhamdyah 1 Krian Sidoarjo, yakni Arum Ndalu, S.Pd., M.Pd, bahwa kejadian yang dialami agrata itu tidak benar bila dikatakan pembulian, namun yang benar adalah mereka bermain dengan teman-temannya dan agrata terjatuh.
Selain itu, pihak kepala sekolah juga mengatakan, bahwa agrata juga mempunyai riwayat penyakit yang bisa dikatakan membahayakan dirinya bila merasakan capek atau pikiran yang terlalu berat.
Pernyataan kepala sekolah itu sangat berbeda dengan apa yang dikatakan wali kelas dari agrata. Menurut keterangan wali kelasnya, mereka sedang bermain dan ada benturan antar tubuh, namun itupun karena ketidaksengajaan.
Di sisi lain, kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah sangatlah tidak pantas. Dalam hal ini, pihak Kepala Sekolah mengatakan, bahwa tamu yang diperbolehkan masuk kantornya ada ketentuannya.
"Tidak semua bisa masuk kesini (Sekolah an SD Muhamdyah 1Krian....Red) kareana saya pilih - pilih tamu yang datang kesini."tegasnya.
Sangat disayangkan, pihak Kepala Sekolah pilih - pilih tanu yang datang ke sekolahan tersebut. Selang beberaoa detik, terbukti saat tim awak media berita cakrawala datang, hanya di temui di luar kantornya. Namun selang beberapa detik kemudian, ada tamu dari Polsek Krian langsung, dipersilakan masuk ke ruang kantornya.
Maka dengan adanya kejadian ini, masyarakat wajib lebih berhati-hati saat menentukan sekolah, jangan gampang terpengaruh dengan promosi dan penawaran dari pihak-pihak terkait penerimaan siswa-siswi yang hanya menonjolkan segi keunggulannya.
Sampai berita ini diturunkan, kami akan terus mengkonfirmasi dan berkordinasi dengan pihak - pihak terkait,"pungkasny.(Bondet _87/Red)
0 comments:
Posting Komentar