SURABAYA, beritacakrawala - Terus bertambahnya jumlah pasien terpapar coronavirus disease (Covid-19) di Surabaya serta dua daerah penyangganya, Sidoarjo dan Gresik, mendapat perhatian serius dari Pemprov Jawa Timur (Jatim). Gubernur Khofifah Indar Parawansa akhirnya memutuskan untuk mempertimbangkan perlu tidaknya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tiga daerah itu.
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mendapatkan dukungan dari DPRD Provinsi Jatim. Selain pembatasan, DPRD Jatim berharap pemerintahan Provinsi Jatim (Pemrov) juga melakukan pemeriksaan dini untuk mengantisipasi covid -19.
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan dilakukan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik mendapatkan dukungan dari DPRD Jawa Timur. Selain pembatasan, DPRD Jawa Timur juga berharap pemerintah menyiapk, DPRD an pemeriksaan dini untuk mengantisipasi Covid-19 sejak awal.
"Pada prinsipnya kami mendukung, hal ini disebabkan karena bertambahnya secara signifikan jumlah kasus yang terkena covid-19,"terangnya.
Kita tahu salah satu faktor yang berperan untuk menjaga penyebaran covid -19 adalah Social Distance. Apabila Social Distance susah di control, kita tahu didaerah seperti Surabaya atau Sidoarjo, masih banyak warung - warung buka, anak - muda banyak yang nongrong, yang bisa menyebabkan pnyebaran virus covid -19
Padahal seharusnya Social Distance warga berpergian itu hanya untuk kepentingan yang sangat urgent. Sedangakan untuk hal yang tidak penting itu mereka dilarang. Oleh karena itu sangat sulit untuk diterapkan disiplin diterapkan lah PSSB,"imbuhnya.
“Kami telah menyetujui anggaran yang disiapkan Pemrov Jatim untuk deteksi dini. Prinsipnya, penyakit semakin cepat diketahui, pronosa (istilah medis untuk menentukan penyakit pasien dari tanda dan gejalanya) semakin bagus,"kata Anggota Komisi E, Dr Benjamin Kristianto,Mars Senin (20/4).
“Sebaliknya, apabila sudah terlalu lama, risiko kematian semakin tinggi. Sehingga, perlu screening lebih intensif,” lanjut politisi Partai Gerindra ini.
Dengan adanya pemeriksaan dini, dr Benjamin juga menyebut adanya kemungkinan penambahan pasien positif covid-19 dengan lebih signifikan.
“Kami berharap jumlahnya jangan ditutupi, namun lakukan deteksi dini. Apabila dari hasil pemeriksaan ternyata positif, pasien ini akan dibatasi. Sehingga akan menghindari penyebaran virus,” kata pria yang juga berprofesi sebagai dokter ini.
Secara khusus, Dr Benjamin juga mendukung upaya PSBB. Dengan pembatasan secara lebih tegas, masyarakat akan lebih disiplin dalam menerapkan Social Distance.
“Salah satu penyebab besarnya penularan ini karena kedisplinan untuk pembatasan sosial distance dan pembatasan pergerakan yang masih kurang. Kami sepakat Sidoarjo melakukan PSBB sebagai bentuk Sosial Distance,"urainnya.
Dengan diberlakukan nya PSBB kita berharap kasus penyebaran covid -19 ini bisa segera teratasi, dan keuangan di negara kita bisa segera pulih dan masyarakat bisa beraktifitas seperti dulu lagi,"pungkasnya.(Red)
0 comments:
Posting Komentar