LAMONGAN, BeritaCakrawala.co.id - Zaman era digital ini, banyak pemuda yang Engan untuk menjadi seorang petani milenial. Karena, banyaknya pemuda yang kecanduan dengan gadged, sehingga pemuda sekarang malas untuk aktifitas di luar.
Momen memperingati hari Santri Nasional di tahun ini, beda dengan sebelumnya. Setelah upacara hari Santri Nasional, usai yayasan Aisyatul Wahidah Banjaran Maduran adakan, wordsope dengan tema " Meningkatkan Ekonomi Guru dan Murid Dari Sampah Berserakan Menuju Ladang Cuan".
H Rasmian, selaku pengawas sekolah Kabupaten Lamongan mengatakan, cara tersebut di promotori oleh SMK model AIWA Banjaran
"Dengan memberikan motifasi dan penggerak sentra di Lamongan, bahkan di luar Provinsi. Karena sudah bekerjasama langsung bersama Polda Jawa Timur (Jatim..red) dan Kampus Unesa,"terangnya.
Ia berserta team Sentra mengatakan, ada peluang besar di Yayasan A'isyatul Wahidah Banjaran, karena sesuai instruksi langsung dari Presiden ke-8 Prabowo Subianto, untuk mengembangkan ketahanan pangan bagi rakyat indonesia
"Karena di yayasan A'isyatul Wahidah Banjaran akan di tempati dapur MBG (Makan Bergizi Gratis..red), lha di situlah ada peluang bagi guru dan anak anak akan berperan aktif memanfaatkan limbah dapur di jadikan Sentra," terangnya.
Program MBG merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi peserta didik, agar mendukung tumbuh kembang optimal dan prestasi belajar. SMK Aisyatul Wahidah Maduran, sebagai salah satu sekolah anggota Sentra (Sekolah Nasional Tangguh untuk Ketahanan Pangan Rakyat), memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan program MBG. Dengan kegiatan ketahanan pangan dan pemberdayaan komunitas sekolah.
"Melalui konsep Sekolah SENTRA MBG, kegiatan makan bergizi tidak hanya dipandang sebagai rutinitas konsumsi, tetapi menjadi bagian dari pendidikan kontekstual, pemberdayaan ekonomi, dan pembangunan budaya hidup sehat dan berkelanjutan," imbuhnya.
Kemudian model implementasi program yaitu melakukan Penanaman. Setelah panen, setelah itu akan masuk ke dapur MBG, setelah masuk dapur akan di sajikan. Kemudian di konsumsi anak - anak, lalu pengelolaan sampah di jadikan kompos dan lenanaman Kembali. Ini akan menjadi makanan sehat dan bergizi bagi anak - anak,"pungkasnya.(Mkd)






0 comments:
Posting Komentar