LAMONGAN, BeritaCakrawala.co.id - Bantuan pangan non-tunai (BPNT) yang berupa bantuan beras. Rupanya memberi peluang pada mafia beras. Bagaimana tidak bisa di katakan begitu, pasalnya indikasi tersebut terjadi pada desa Kradenan Rejo kecamata kedungpring, Senin (19/10/2020).
Saat di kantor desa tersebut beberapa warga setempat memprotes kepala desa setempat terkait bantuan beras bantuan pangan non tunai yang tak layak di konsumsi.
Di konfirmasi salah satu warga penerima manfaat (KPM) yang tidak mau di sebut namanya mengatakan, bahwa kami menerima beras jenis rasta bantuan BPNT tidak layak di konsumsi.
"Beras yang kita terima dari bantuan BPNT di samping sudah hancur kekuningan juga bau tidak sedap mas saat di masak, makanya kita lakukan protes kekantor desa ini" Tuturnya.
Menurut warga, terkait bantuan beras yang di berikan pada KPM kemarin ada keter lambatan selama 3 bulan sehingga saat penerimaan kemarin penerima manfaat menerima tiga karung per 15 kg.
"Kemarin memang sempat kami tidak terima bantuan ini selama 3 bulan mas makanya kali ini kita di kasih langsung 3 karung. Kemarin kemarin tidak begini mas berasnya," Imbuhnya.
" Dari adanya kejadian tersebut, warga desa KradenanRejo berharap pihak terkait bisa menelusuri ke masyarakat terkait masalah ini, sehingga masyarakat tidak lagi di bodohi oleh para mafia atau pemain bantuan non tunai" Pungkasnya.(Roy/Red)
0 comments:
Posting Komentar