Rancangan skema pembelajaran pada tahun ajaran 2020-2021 oleh dinas Pendidikan Kota Surabaya, untuk menyesuaikan (tatanan normal baru) New Normal di tengah pandemi COVID-19.
Dalam hal ini dilaksanakan Simulasi untuk persiapan Sekolah Tangguh pada SMPN 54 Bulak, di Jalan Kyai Tambak Deres No.280, Surabaya (05/08/2020).
Saat awak Media beritacakrawala mewawancarai, Guru SMPN 54 Jhon Bernard menjelaskan, bahwa didalam penerapan untuk siswa hari pertama masuk sekolah, setelah siswa melewati pintu gerbang Pertama, kemudian siswa mulai memasuki pintu gerbang kedua, untuk persiapan simulasi untuk berbaris dan jaga-jarak, dan pengantar tidak boleh masuk, dalam hal ini tidak lepas dari menjaga protokol kesehatan.
"Kemudian disini dilengkapi dengan penyemprotan desinfektan dan tempat cuci tangan juga hand sanitizer, masing-masing di depan kelas disediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer, dan untuk anak-anak siswa selain wajib memakai masker juga memakai Face Shield," Tegasnya.
Cuci tangan dulu sebelum masuk ke kelas tempat duduknya diberi jarak Satu meja kursi untuk satu orang anak, yang biasanya satu meja 2 anak.
Jam belajar dalam mata pelajaran 30 menit pada 8 mata pelajaran dan istirahat 30 menit di pertengahan jam belajar.
Nanti kami ada jam pengganti istirahat namanya relaksasi bisa kita makan minum bersama dengan guru didalam kelas jadi tujuannya supaya siswa nyaman tenang untuk pembelajaran New Normal, dalam arti suasana normal bukan suatu hambatan untuk kita berprestasi.
Dan siswa siswi wajib membawa makanan atau minuman dari rumah masing-masing, sekolah tidak menyiapkan kantin sementara ini, serta selalu menjaga protokol kesehatan.
Dari jumlah kelasnya sekitar 29 semuanya 3 lantai dan ada sekitar 34 Anak dalam ruangan kelas, maka kita ambil 50% nya Berarti sekitar 17 Orang anak untuk bergiliran masuk, yang tidak masuk tetap pembelajaran daring di rumah.
" Untuk mengkondisikan satu guru satu kelas semua ada 29 guru dan 7 guru itu difungsikan untuk memenuhi yang ada di lantai bawah itu dikawatirkan ada siswa yang kurang memahami tentang protokol kesehatan "Pungkasnya. (Mgo)
0 comments:
Posting Komentar