LAMONGAN, Beritacakrawala.co.id - Dalam menjalankan tugas seorang jurnalis di lindungi Undang - undang. Nomor 40 tahun 1999 tentang kemerdekaan dan kebebasan pers pasal 4 junto pasal 18 ayat 1dan 2 ini adalah lex spesialis, di dalam pasal sudah menyebutkan barang siapa secara sengaja melarang dan menghalang - halangi wartawan mencari berita dan memperoleh informasi akan di ancam hukuman dua tahun penjara dan denda 500 juta, setiap pegawai negeri dan pejabat negara pasti tau undang - undang itu.
Tapi sungguh ironis perlakuan seorang pejabat negara yang dulu juga mengenyam bangku STPDN yang menduduki Sekertaris Wilayah Kecamatan Sokorame (SEKWIL CAM) Kabupaten Lamongan, saat ujian penjaringan perangkat di Desa Pendowo Kumpul, kamis (11/11/2021)
SEKWILCAM yang berinisial FRD melarang masuk wartawan untuk mengambil gambar peserta calon perangkat desa.
Pada saat awak media Beritacakrawala dan beberapa awak media cetak maupun online yang berbeda minta ijin ke petugas Babinkamtipmas yang pada saat itu sedang berjaga dengan menunjukan kartu tugas dan peliputanya mengatakan, bahwa selain panitia di larang masuk, nanti menunggu setelah ujian selesai baru boleh masuk, tidak itu saja SEKWILCAM bak penjaga pintu berdiri di depan pintu masuk dengan arogan mengatakan pada awak media" Sudah di situ aja jangan masuk"tegasnya.
Kami jurnalis bukan pengemis atau extrimis teroris, kami datang hanya panggilan propesi bukan mencari sensasi, setiap peliputanya kami selalu mengutamakan etika kesopanan, baru kali ini di seluruh Kecamatan di Kabupaten Lamongan kami di perlakuan seperti ini.
Pelaksanaan ujian perangkat desa di Kecamatan sokorame secara bersamaan di adakan 3 desa yaitu Desa Pendowo Kumpul, Desa Kedung Rejo, Desa Kedung Kumpul itupun dengan aturan yang sama melarang siapapun selain panitia masuk.
Sampai Berita ini diturunkan, kami akan mengkonfirmasi pihak - pihak terkait,"pungkasnya.(Roy)
0 comments:
Posting Komentar