GRESIK, BeritaCakrawala.co.id - Ritual pernikahan Saiful Arif (44) dengan seekor kambing betina yang diberi nama Sri Rahayu bin Bejo di Pesanggrahan Keramat ‘Ki Ageng’, di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, terus menuai perhatian serta kecaman dari masyarakat.
Menurut Praktisi Spiritual Gresik, Gilang Adiwidya, ritual nyeleneh itu telah menguncang Kota Gresik dan menjadi sejarah pertama kalinya terjadi di Gresik. Sehingga membuat masyarakat Gresik bereaksi keras dan mengecamnya. Jumat (10/6/2022).
“Pastinya ritual itu telah mencoreng nama baik Gresik sebagai Kota Santri dan Kota Wali. Selain banyak berdiri pondok pesantren, di Gresik juga banyak makam para Auliya atau Waliyullah seperti Sunan Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri,” ujarnya.
Menurutnya ritual seperti itu seharusnya tidak dilakukan di kota gresik yang terkenal kota kota santri dan kota wali
Gus Gilang sapaan akrab Gilang Adiwidya sebagai tokoh spiritual gresik,jika muncul berbagai tanggapan dari tokoh-tokoh pemimpin di Gresik atas ritual tersebut.
Ketua MUI Kabupaten Gresik, KH Mansoer Shodiq mengatakan itu merupakan penistaan agama
"Ritual pernikahan manusia dengan kambing itu adalah bentuk dari Penistaan Agama sehingga pihak yang berwajib untuk menindak tegas proses hukum para pelaku sesuai perundangan yang berlaku" tegasnya
Bupati gresik H. fandi ahmad yani angkat bicara Itu tindakan jahiliyah yang mana tidak seharusnya dilakukan.
Dengan alasan apa pun, mau buat konten atau apa, pernikahan itu sakral. Adanya keterlibatan salah satu anggota DPRD Gresik dalam kegiatan yang mengganggu nilai-nilai kultural dan agama kita, kami akan melakukan klarifikasi,” kata Qodir Ketua DPRD Gresik
Pelakunya cepat bertobatlah dan diharapkan Pihak berwenang dalam hal ini Kemenag harus cepat turun tangan," kata Ketua PD Muhammadiyah Gresik Mohammad In'am.
Hal itu merupakan ajaran sesat," kata Sekretaris PCNU Gresik, Moh. Syifa’ul Fuad
Gus Gilang dalam teropongannya menjelaskan hal ini memang cukup memperihatinkan. Karena salah satu pelakunya sekelas Ketua Paranormal.
Seharusnya mereka bisa membedakan antara permainan khodam/jin atau wahyu temurun dalam arti telah mendapatkan anugerah dari yang Maha Kuasa ketika kita menafsirkan mimpi kita.
“Dari penelurusan spiritual yang saya lakukan di Gunung Kumbang hari ini, alhasil ada makhluk berkepala kambing bertanduk adalah Jin Saka berkarakter Adiguna Adigung Adiguna yang menjelma seekor domba yang diberi nama Sri Rahayu bin Bejo,”tuturnya
Jin Saka biasa hadir dalam setiap ajian ilmu kebal atau kanuragan dan Jin Saka ini bisa membuat manusia merasa sombong dan kuat melupakan bahwa ada yang lebih kuat dibanding dirinya
“Bagi saya pribadi ritual ini terjadi hanya karena bujuk rayu Jin Saka yang telah menguasai para pesertanya. Maka hendaklah lebih kuat dan teguh bagaimana cara kenali diri, musuh diri dan harga diri diri kita sendiri apalagi yang telah berprofesi sebagai paranormal agar tidak mudah sesat. Dengan cara yang tepat baik dan tidak melenceng dari norma-norma agama, pasti hidup kita akan fokus untuk bisa meningkatkan Iman dan Taqwa kita sebagai wujud kecerdasan spiritual tertinggi,” ungkapnya
Yang jelas kejadian ini, Gus Gilang mengajak masyarakat untuk menjadikan hikmah dari peristiwa yang cukup memperihatinkan ini.
Dari Surah At-Tin ayat 4, sudah jelas bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang paling baik dari mahkluk lainnya.
“Lha kok ada orang yang justru melakukan hal-hal sebaliknya, merendahkan kodratnya sendiri sebagai manusia. Semoga hal ini tidak terulang, mereka cepat sadar, bertobat dan tentunya kembali ke jalan yang benar. Wallahualam,” imbuhnya.
"Gus Gilang berpesan janganlah ( Adigang, Adigung, Adiguna) adigang yaitu; mengandalkan kakuasaannya dan kekayaan, Adigunga mengandalkan keturunan dan kebangsawanannya, Adiguna mengandalkan atau menonjolkan membanggakan kecerdasan dan kepintarannya"pungkasnya. (BDI)
0 comments:
Posting Komentar