SURABAYA, BeritaCakrawala.co.id - Aksi demo oleh wali murid SMAN 9 Surabaya di bawah patung Ki Hajar Dewantoro Dinas Pendidikan Jawa Timur, Jumat( 10/06/2022)
Dalam aksi kali ini karena pihak sekolah SMAN 9 tidak memberikan ijazah kepada anak didik Siswa- Siswi tersebut karena tidak bisa membayar kekurangan pembayaran iuran iuran sekolah yang ilegal.
Saat awak media BeritaCakrawala di lokasi, dalam orasi Toufik Monyong pangggilan akrabnya menyampaikan, kami disini menuntut Dinas Pendidikan provinsi Jawa Timur untuk segera menindak lanjuti dengan adanya pungutan pungutan liar di SMAN 9 Surabaya.
"Kami meminta Dinas Pendidikan Jatim untuk ijazah yang di tahan oleh pihak sekolahan segera kasihkan kepada siswa-siswinya tidak ada alasan apapun itu,"tegasnya.
Padahal sesuai aturan Gubernur Jatim untuk SMAN yang menjadi wilayah pemprov Jatim gratis.
Maka dari situ untuk Dinas terkait supaya menjadi penanggung jawab Sekolah-sekolah yang ada tarikan iuran ilegal segera di tindak lanjuti,"imbuhnya.
Kesempatan sama, perwakilan wali murid SMAN 9 Surabaya Anton munuturkan, saya tidak sanggup membayarnya dan saya orang tidak mampu.
" Kemarin saya di tempat sekolahan anak saya untuk meminta kebijakan akan tetapi tidak bisa malah di suruh melunasi semua baru bisa mengambil ijazah,"tuturnya.
Selang beberapa menit kemudian, salah satu Pegawai Dinas Pendidikan Jatim merespon langsung aksi demo itu, bagi wali murid segera mengambil Ijazah di SMAN 9 Surabaya, karena kepala sekolah sudah di telfon sama pihak Kadis Pendidikan Jatim.
Terpisah, Kepala sekolah SMAN 9 Surabaya Muhammad Fadloli menambahkan, bahwa ijazah murid yang belum saya kasihkan itu karena adanya belum membayar kekurangan uang iuran sekolah sampai saat ini.
"Sekarang kami akan mengasihkan Ijazah kepada wali murid yang ada disini,"katanya.
Kami berharap bagi Siswa- Siswi Ijazah belum di ambil untuk mengajak orang tua muridnya datang ke pihak Sekolah SMAN 9 Surabaya akan kami berikan ijazahnya"pungkasnya.(SJ)
Dulu anakku sekolah di SMA 2 Sidoarjo, tidak boleh ikut UAS gegara blm bayar sumbangan sukarela dg nominal tertentu diluar SPP. Aku datangi dan marah" disitu baru diperbolehkan ikut tetapi anakku langsung down krn waktunya tinggal sedikit saat masuk kelas. Tarikan diluar yg resmi seharusnya dilaporkan ke Diknas supaya diketahui sepak terjang kepsek.
BalasHapus